Pada umumnya orang menggunakan kode
desimal untuk menyatakan angka. Rangkaian sistem digital dalam
kalkulator atau komputer kebanyakan menggunakan kode biner untuk
menyatakan angka. Banyak kode lain yang digunakan dalam suatu sistem
digital untuk menyatakan angka, bahkan huruf dari alfabet. Penerjemahan
rangkaian digital, yang mengubah kode satu ke kode yang lain, digunakan
suatu dekoder dan enkoder dalam sistem digital.
Sebuah Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya. Rangkaian dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Syarat perancangan sebuah dekoder adalah m <= 2n
dimana m adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan.
Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi
keluaran.Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keluaran bebas tapi
harus tetap memperhatikan unsur efisiensi rangkaian. Misal dekoder 3 bit
memiliki 8 atau kurang kombinasi keluaran tetapi bisa memiliki jumlah
saluran keluaran lebih dari 8 (10 atau 55 atau 100 dan sebagainya).
Contoh rangkaian dekoder adalah rangkaian dekoder dot matrik, dan
dekoder seven segmen.
Penampilan bilangan-bilangan biner dari sandi BCD menjadi bilangan decimal selain dalam tabung angka (nixie tube) yang
sudah berbentuk angka – angka decimal dari 0 sampai 9 juga dapat
diwujudkan oleh lampu – lampu penunjuk kecil (LED : light emitting
diodes). Dalam hal ini lampu – lampu penunjuk kecil/LED tersebut disusun
menjadi tujuh segmen, dan angka decimal dari 0 sampai 9 dapat
ditampilkan dengan cara mengatur cara penyalaan dari tujuh segmen
tersebut.
Perlu diketahui, bahwa LED adalah suatu
dioda yang bersifat mengemisi atau menyala bila mendapat suatu arus maju
(forward Biased). Dengan sifatnya yang demikian, LED banyak dipakai
sebagai lampu – lampu penunjuk kecil yang serba guna, misalnya saja
untuk menunjukkan keadaan “ON” dari suatu peralatan atau untuk lampu –
lampu test.
Bila semua segmen menyala, maka dapat
dibaca sebagai angka decimal 8. Angka decimal 0 dan 3 terlihat pada
menyalanya segmen – segmen sesuai gambar. Untuk penampilan huruf, hanya
beberapa huruf saja yang dapat dibaca dari tujuh segmen.
Jika kita perhatikan decoder ini
sebenarnya mirip dengan demultiplexer, dengan satu pengecualian
yaitu pada decoder ini tidak mempunyai data input. Input hanya
digunakan sebagai data control.
Beberapa rangkaian Decoder yang sering
dijumpai adalah decoder 3x8 ( 3 bit input dan 8 output line), decoder
4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line), decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line).
Khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai
prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, di mana
kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output
line-nya (bukan salah satu line).
Contoh Gambar Rangkaian 3 to 8 decoder.
Operasi pada decoder dapat
dijelaskan lebih lanjut dari hubungan input-output, seperti
pada tabel. Amatilah pada variabel output yang mana, satu sama lainnya
saling eksklusif, karena ha nya ada satu output yang bernilai
1 pada satu waktu. Jalur output ditunjukkan dengan minterm yang
ekivalen dengan angka biner.
Tabel kebenaran 3 to 8 decoder.
Input | Output | |||||||||
A B C | D0 | D1 | D2 | D3 | D4 | D5 |
D6
|
D7 | ||
0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
0 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 |
1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 |
1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 |
1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 |
Dekoder dapat dibentuk dari susunan
gerbang logika dasar atau menggunakan IC dekoder yang telah ada
dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
Dengan menggunakan IC dekoder yang telah ada dipasaran, perancang dapat
merancang dekoder dengan jumlah bit dan keluaran yang diinginkan. Contoh
merancang sebuah dekoder 32 saluran keluaran dengan IC dekoder 8
saluran keluaran. Dalam sistem digital, dekoder sangat sering digunakan
yaitu sebagai contoh: untuk dekoder matrik, seven segmen, pengontrol
trafic light, pengalamatan memori I/O dan sebagainya.
0 comments:
Post a Comment
Saya tidak online 24 Jam dan hanya sendiri mengurus blog ini, mohon maaf bila komentar anda tidak di balas.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dalam memberikan komentar.
Komentar SPAM, SARA, dan sejenisnya tidak akan di tampilkan.